Berbagi serta Bertukar Ilmu, Menjadi Manusia yang Bermanfaat Untuk Orang Lain

Posts tagged ‘Orang Jelek’

Siapa Orang Terjelek Di Dunia?

Alkisah ada seorang pemuda yang berguru dengan seorang ulama terkemuka di dataran Jazirah sana. Negeri yang diberkahi, tempat Nabi-Nabi diturunkan. Pemuda tersebut belajar ilmu tajwid,tafsir,falaq dan lain-lain dari ulama tersebut. Waktu-waktunya tidak pernah terlewatkan oleh sesuatu aktivitas yang sia-sia. Hanya belajar dan menemani ulama tersebut yang berada dalam pikiran pemuda itu.

 

Setelah sekian lama ia belajar, sang Guru memanggilnya.

 

“Wahai Muridku, sesungguhnya semua ilmuku sudah kuturunkan kepadamu. Tiada ilmu lagi yang bisa kuajarkan. Untuk itu aku akan memberikan ujian terakhir sebelum kau berpisah denganku. Bila kau lulus, maka kau boleh pergi menyebarkan ilmu yang sudah kau dapat. Namun bila tak lulus, maka kau harus tetap disini.” kata sang Guru.

 

“Ujian akan berlangsung esok hari. Apakah kau siap, Ya Muridku?”

 

“Aku siap, Guru.” jawab sang Murid.

 

Esok harinya, sang Muridpun mengikuti ujian dengan penuh semangat. Semua ilmu yang telah ia pelajari bisa ia jelaskan lagi di hadapan sang Guru. Sang Guru hanya menganggukkan kepala ketika sang Murid bisa menerangkan segala ilmunya.

 

Hingga tiba pertanyaan terakhir, Sang Guru memberikan pertanyaan aneh.

 

“Aku akan memberikan pertanyaan terakhir. Kau harus bisa menjawabnya agar kau lulus.” pinta sang Guru.

 

“Siapakah orang terjelek di dunia ini?” tanya sang Guru disertai wajah kerut yang menunjukkan ia tidak lagi muda.

 

Kontan sang Murid kaget dengan pertanyaan yang begitu mudah dan aneh. Selama ujian ia hanya hadapi pertanyaan yang berhubungan dengan ilmunya.

 

Sang Guru menimpali kembali,” Aku akan memberikan engkau waktu untuk menjawab pertanyaan itu. Datanglah kembali pada hari ketiga dengan jawabanmu.”

 

Sang Murid pergi dan memikirkan pertanyaan yang tak disangka itu. Ia bingung mengapa sang guru memberikan pertanyaan konyol seperti itu. Mengapa ia harus mencari orang terjelek  di dunia, tak habis pikir.

 

Keesokan harinya, Sang Murid berkeliling kota untuk mencari orang terjelek. Orang yang pertama ia temukan ialah seorang pengemis buruk rupa. Pengemis tua yang tidur beralas bumi beratapkan langit. Bajunya compang-camping. Penampilannya bener kusam bak orang tak ada harapan sama sekali. Sang Murid akan menjadikan orang ini sebagai jawaban atas pertanyaan sang Guru. Akan tetapi Ia menemukan ada orang lain yang lebih parah. Seorang pria yang sering membuat kelakar di pasar. Pria tersebut bisa dianggap preman yang amat ditakuti di kota itu. Apa yang dilakukan oleh preman itu sungguh kotor. Setiap hari meminta uang pada para pedagang di pasar.

“Pasti orang ini orang terjelek di dunia. Sudah banyak dosa ia telah perbuat.”  pikir sang Murid. Sang Murid kemudian pulang ke rumah dan merenungi jawaban yang akan ia berikan pada sang Guru.

Semalaman Sang Murid merenungi jawaban tersebut.

“Ah sepertinya bukan itu jawabannya atas pertanyaan guruku.” Pikir sang Murid. “Meski preman tersebut berbuat jahat, tapi bisa saja ia mendapat hikmah di tengah kehidupannya dan berubah menjadi orang yang tergolong ahli Syurga.”

“Bahkan aku ingat ada sebuah riwayat yang menceritakan seorang wanita tunasusila yang masuk Syurga karena dengan hati ikhlas memberikan minuman pada seekor anjing yang hampir mati kehausan.” Kandaslah jawabannya.

Pikirannya bekerja keras kembali mengingat suatu kisah Fulan Ahli ibadah yang ternyata bisa masuk neraka karena ternyata amalan ibadah yang selama ini ia lakukan agar ia dipuji oleh orang lain sebagai ahli ibadah.

 

Pada hari terakhir, mau tak mau sang Murid menghadap sang Guru dengan jawabannya.

Beginilah percakapan mereka.

“Jadi siapa orang terjelek di dunia ini, Wahai Muridku?” Tanya sang Guru.

Sang Murid mengumpulkan nafas lalu mulai bicara,

“Orang terjelek di dunia ini adalah…”

 

Sejenak suasana di ruangan itu hening sebelum sang Murid melanjutkan,

”Diri saya sendiri. Ya. Orang terjelek di dunia ini adalah diri saya sendiri, Guru. Selama 3 hari ini saya mencari orang terjelek di pasar namun tanpa sadar saya sendiri yang telah menjelek-jelekkan mereka. Dengan mudahnya saya menemukan kejelekkan orang lain, tapi sulit sekali saya menemukan kejelekkan dari diri sendiri.”

 

 

Senyum puas muncul dari raut wajah sang Guru. Menandakan ia telah berhasil mendidik seorang murid. Tak ada rasa kecewa bila sang Murid berbaur dengan masyarakat kelak.

 

 

Sumber:

Taujih teman yang dikutip dari majalah Tarbawi

 

Begitulah kita.

Terkadang kita menjelekkan seseorang tanpa melihat ke dalam diri kita sendiri.

Seharusnya kita sadar dan bersegera istighfar. Kita hanya manusia biasa yang tak luput dari dosa. Makhluk yang berasal dari air yang hina lalu Allah ubah menjadi segumpal darah. Lalu Ia bentuk tulang yang dibalut daging. Hingga menjadi diri kita.

Beristighfarlah sebanyak-banyaknya. Bahkan manusia mulia yang dijamin masuk Surga sekalipun, Rasulullah SAW beristighfar lebih dari 30 kali setiap harinya. Lah kita manusia biasa__bukan Nabi__ juga harus beristighfar, memohon ampun kepada Allah SWT.

Mudah-mudahan bisa menjadi pelajaran bagi saya sendiri pribadi dan pembaca.