Berbagi serta Bertukar Ilmu, Menjadi Manusia yang Bermanfaat Untuk Orang Lain

Posts tagged ‘Mental’

Kesehatan Mental

26 Jun 2022

Resume Kelas Parenting Akademi keluarga

Pemateri    : Silmy K Risman, S.Psi., MIRKM

WhatsApp Image 2022-06-26 at 1.01.43 PM

Apa itu kesehatan mental? Kesehatan mental adalah keadaan kesejahteraan psikologis yang mempengaruhi fisik kita/perilaku kita. Kesehatan mental menjadi pondasi kehidupan kita dan akan berpengaruh pada interaksi kita ke orang-orang sekitar kita.

Mental kita bisa diibaratkan wadah/tong sampah. Bisa berisi sampah emosi, baper, gampang overthinking, trauma/luka masa lalu dan bila sudah penuh dan tidak dibuang, maka akan jadi bau busuk. Keadaan rumah yang tong sampahnya penuh akan menciptakan aroma tidak sedap dan membuat penghuninya tidak betah bahkan kalau dipaksakan akan stres.

    Realistis merupakan salah satu tanda orang yang sehat mental. Contoh kasus: seorang istri yang suka nonton film drakor akan mengkhayal dan berharap suaminya seperti lelaki di drakor tersebut, padahal tokoh itu hanya fiksi. Tidak ada satupun di dunia ini manusia yang sempurna. Semua manusia pasti mengalami stres, itu namanya hidup. Tinggal bagaimana kita memanage stress. Perasaan “gak enakan” itu harus dihindari karena itu tandanya orang ga punya boundaries. Mungkin disini sama dengan yang dimaksud dengan prinsip. Kita tidak akan pernah membuat seluruh orang suka pada kita. Setiap sat kita akan mengalami konflik. Tinggal kita mencari win win solution saja.

Faktor-faktor yang membentuk kesehatan mental:

  1. Orang tua. Kita tidak bisa memilih lahir dari rahim siapa namun jangan sampai kita tidak bisa memutus siklus/warisan yang tidak baik yang bisa merusak kesehatan mental kita. Bila kita dibesarkan oleh orang tua yang baperan, maka kita jangan jadi baperan juga. Pemutusan siklus ini ga bisa dilakukan hanya dengan doa melainkan juga dengan aksi. Tindakan konkrit.
  2. Keadaan ekonomi
  3. Keadaan fisik
  4. Keadaan sosial
  5. Genetis

Adapun ciri-ciri orang yang sehat mental:

  • Bisa mengenali perasaannya sendiri/ mental diri sendiri
  • Bisa memikirkan masa depan dengan perspektif
  • Punya otonomi diri sendiri
  • Punya empati
  • Mampu bekerja dengan efektif
  • Mampu mencintai dengan sehat
  • Mampu mengelola stress
  • Melihat kenyataan sesuai dengan realita
  • Mampu berinvenstasi dalam hidup secara positif
  • Tidak diliputi oleh emosi yang berlarut-larut
  • Tidak cemburu berlebihan
  • Tidak mudah merasa bersalah
  • Tidak pencemas dan tidak insecurean
  • Mampu & mau untuk terus belajar (gak merasa pintar,ga merasa paling tahu)

Nah sekarang kebalikannya, adapun ciri-ciri orang yang tidak sehat mental:

  • Tidak mampu mengelola emosi, mudah merasa putus asa, moddswing
  • Pola makan tidak teratur, tidur tidak teratur.
  • Terperangkap di masa lalu
  • Tidak bisa menghadapi kenyataan

Lantas keluarga yang sehat mental itu seperti apa? Keluarga yang sehat mental itu salah satunya memiliki kemampuan dan kesempatan untuk berkomunikasi secara terbuka, aman dan nyaman. Hal ini bermakna adanya musyawarah dalam keluarga tersebut. Allah SWT sudah memberikan kisi-kisinya di Q.S. Ali Imron:159, Q.S. Al Ahzab:70-71, Q.S. An Nisa:9.

Kita lihat dari Q.S Ali Imron: 159 “Maka, berkat rahmat Allah engkau (Nabi Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Seandainya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka akan menjauh dari sekitarmu. Oleh karena itu, maafkanlah mereka, mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam segala urusan penting. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakal”.

Q.S. Al Ahzab: 70-71 “Wahai orang-oran yang beriman, bertawakallah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar. Niscaya Dia (Allah) akan memperbaiki amal-amalmu dan mengampuni dosa-dosamu. Siapa yang menaati Allah dan Rasul-Nya, sungguh, dia menang dengan kemenangan yang besar”. Kita akan melihat bahwa berkata jujur itu penting (tapi beberapa kebohongan yang diperbolehkan, harus banyak ikut pengajian nih).

Q.S. An Nisa: 9 “Hendaklah merasa takut orang-orang yang seandainya (mati) meninggalkan setelah mereka, keturunan yang lemah yang mereka khawatir terhadapnya. Maka, bertakwalah kepada Allah dan berbicaralah dengan tutur kata yang benar (dalam hal menjaga hak-hak keturunannya). Jadi kalau anak salah masalah sepele, meledaknya jangan besar. Masalah besar, marahnya meledak makin besar. Bukan begitu.

Habit yang baik untuk menjaga kesehatan mental:

  • Menjaga hubungan dengan Allah
  • Praktekkan midnfullness (tidak terjebak di masa lalu)
  • Pola hidup sehat dan teratur (makan, tidur, OR)
  • Senantiasa bersyukur
  • Terkoneksi dengan orang lain

Ide sederhana untuk menjaga kesehatan mental keluarga: ibadah bersama, entah itu shalat subuh atau maghrib berjamaah, bahkan suami istri shalat QL berjamaah; OR bersama, nah ini sebenarnya bisa dilakukan saat CFD; makan bersama dengan memasak bersama, sang ibu memasak, sang ayah menyiapkan piring, sang anak menyiapkan sendok dan garpu; jadwal tidur teratur misalnya jam 10 disepakati semua sudah tidur; talk time, nah ini bisa dialokasikan sebelum tidur bersama, entah 10 menit sebelum tidur atau berapapun. Semua orang dalam keluarga itu bebas bercerita keseharian mereka; jadwal bermain bersama.

    Terakhir hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam merawat kesehatan mental anak:

  1. Anak perlu dicintai apa adanya.
  2. Perlu diajari untuk anak menyelesaikan masalahnya sendiri
  3. Perlu diajari menerima dan mencintai dirinya apa adanya. Contoh warna kulitnya.
  4. Saat kita hadir bersama anak jangan main HP
  5. Ajarkan dia menerima saat dia salah
  6. Dengar dan hargai perasaannya.